Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Monday, April 18, 2016

KENAPA MANUSIA MENJERIT KETIKA MARAH...?? SBB HATI BERJAUHAN .....

kenapa manusia menjerit masa marah?

seorang syeikh berjalan dgn para muridnya.mereka melihat ade sebuah keluarga sdg bertengkar & saling berteriak

syeikh tersebut brpaling kpd muridnya & bertanya: " mengapa org saling berteriak jika mereka sdg marah?"

salah seorng murid menjawab: "kerna kehilangan sabar sbb itulah mereka berteriak"

"tetapi mengapa harus berteriak kpada org yg berada disebelahnya?"
bukankah pesan yg diucapkan boleh disampaikan dgn perlahan saja?" tanya syeikh menguji murid-muridnya..

muridnya pun saling memberikan jawapan,namun tidak satu pun jawapan yg mereka sepakati.

 

Akhirnya syeikh berkata: "bila dua org sedang marah,ketahuilah hati mereka sdg berjauhan.Untuk dpt menempuh jarak yg jauh itu,mereka mesti berteriak agr perkataannya dpt didengar.…semakin marah,maka akan semakin kuat teriakannya.karena jarak kedua hati semakin jauh".

"begitu juga sebaliknya…,disaat kedua insan saling jatuh cinta?" tanya syeikh
"mereka tidak saling berteriak antra yg satu dgn yg lain..mereka berbicara lembut kerana hati mereka berdekatan..jarak antara ke 2 hati sgt dekat. "

"bila mereka saling lagi menyintai apa lagi yg trjadi? ", mereka tidak lagi bicara..mereka hanya berbisik dan saling mendekat dalam kasih sayang pada akhirnya,bahkan mereka tidak perlu lagi berbisik..mereka cukup hanya dgn saling memandang..itu saja..sedekat itulah 2 insan yg saling mengasihi.."

 

syeikh memandang muridnya dan mengingatkn dgn lembut : "jika terjadi pertengkaran diantara kalian..,jgn biarkan hati kalian berjauhan...jgn ucapkan perkataan yg membuat hati kian menjauh...karena jika kita biarkan.., satu hari, jaraknya tidak akan lagi bole ditempuh..!! "



ALKISAHNYA..CERITA TENTANG AKU DAN REZEKI

alkisahnya......ttg aku...

Aku melihat hidup orang lain begitu nikmat,
Rupanya dia menutup kekurangannya tanpa perlu berkeluh kesah.


Aku melihat hidup teman-temanku tak ada duka dan kepedihan,
Rupanya dia pandai menutup dukanya dengan bersyukur dan redha.

Aku melihat hidup saudaraku tenang tanpa ujian,
Rupanya dia begitu menikmati badai hujan dlm kehidupannya.

Aku melihat hidup sahabatku begitu sempurna,
Rupanya dia berbahagia dengan apa yang dia ada.

Aku melihat hidup jiran tetanggaku sangat beruntung,
Ternyata dia selalu tunduk pada Allah untuk bergantung.

Setiap hari aku belajar memahami dan mengamati setiap hidup orang yang aku temui..
Ternyata aku yang kurang mensyukuri nikmat Allah..
Bahawa di satu sudut dunia lain masih ada yang belum beruntung memiliki apa yang aku ada saat ini.

Dan satu hal yang aku ketahui, bahawa Allah tak pernah mengurangkan ketetapan-Nya.
Hanya akulah yang masih saja mengkufuri nikmat suratan takdir Ilahi.

Maka aku merasa tidak perlu iri hati dengan rezeki orang lain.
Mungkin aku tak tahu dimana rezekiku. Tapi rezekiku tahu dimana diriku berada.
 Dari lautan biru, bumi dan gunung, Allah telah memerintahkannya menuju kepadaku.
Allah menjamin rezekiku, sejak 4 bulan 10 hari aku dalam kandungan ibuku.

Amatlah keliru bila bertawakkal rezeki dimaknai dari hasil bekerja.
Kerana bekerja adalah ibadah, sedang rezeki itu urusan-Nya..

Melalaikan kebenaran dan gelisah dengan apa yang dijamin-Nya, adalah kekeliruan berganda..
Manusia membanting tulang, demi angka simpanan gaji, yang mungkin esok akan ditinggal mati.

Mereka lupa bahawa hakikat rezeki bukan apa yang tertulis dalam angka, tapi apa yang telah dinikmatinya.
Rezeki tak selalu terletak pada pekerjaan kita, Allah menaruh sekehendak-Nya.

Siti Hajar berulang alik dari Safa ke Marwah, tapi air Zam-zam muncul dari kaki anaknya, Ismail.
Ikhtiar itu perbuatan. Rezeki itu kejutan.

Dan yang tidak boleh dilupakan, setiap hakikat rezeki akan ditanya kelak, "Dari mana dan digunakan untuk apa"
Kerana rezeki hanyalah "hak pakai", bukan "hak milik"...
 
Halalnya dihisab dan haramnya diazab.
Maka, aku tidak boleh merasa iri pada rezeki orang lain.